Sisihkanlah Waktumu untuk Mengenal Kami..
Di zaman yang serba digital ini semua
aktivitas manusia didukung dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya. Kini
manusia dapat berbagi cerita dengan jarak ribuan kilometer dengan menggunakan handphone, untuk menelepon/telepon via
video pun bisa dilakukan dengan mudah saat ini. Hal ini memberikan dampak
negatif pada proses sosialisasi manusia terhadap masyarakat di sekitarnya,
masyarakat kini terjerumus pada hubungan individualistis yang menyebabkan
mereka tidak ingin berdinamika dengan masyarakat lain di sekitarnya. Masyarakat
pun acuh dengan kesenjangan sosial yang ada saat ini, jika mereka ikut
berempati dengan keadaan lingkungannya kini hanya didasari untuk popularitas
saja. Kini banyak anak muda yang rela terjun ke lapangan membantu orang-orang
pinggiran hanya dengan modus agar ia
dipandang ikut berempati dengan dibagikannya dokumentasi di lapangan, dengan
begitu banyak orang yang merasa bahwa ia melakukan dengan tulus padahal belum
tentu ia melakukan dengan tulus. Banyak orang mengikuti trend saja saat ini, mereka tidak mau mengenal orang-orang
pinggiran lebih dalam lagi, untuk mau benar-benar berbagi dalam kesederhanaan,
membagi senyum keceriaan, rela menolong tanpa diberikan imbalan.
Di semester awal perkuliahan ini saya dan
teman-teman diajak untuk mau berbagi dan membantu saudara-saudara kita yang
membutuhkan bantuan kita, dimana kita dengan rela mau membantu tanpa harus
meminta imbalan. Di sinilah kita dilatih untuk peka terhadap lingkungan di
sekitar kita, untuk mau terlibat langsung dan berdinamika dengan orang-orang
yang bersangkutan tersebut. Kami menamai aktivitas kami dengan nama “Proyek
Kebaikan” kenapa dinamai demikian? Karena kami dilatih untuk mau melakukan
kebaikan tidak hanya untuk sekali dua kali tapi dilakukan dengan berkelanjutan
dengan pertanggungjawaban iman kami. Kelompok saya melakukan tiga proyek
kebaikan, kebaikan pertama kami menolong seorang bapak penjual makanan kambing
dengan membantunya mencuci piring. Bapak itu berjualan di belakang Gereja
Blenduk Semarang, saat kami melintas kawan tersebut, kami tidak sengaja melihat
bapak tersebut sedang mencuci piring sendirian, beliau mencuci banyak piring
sehingga kami berinisiatif untuk menolong dengan membantunya mencuci piring,
gelas, dan perkakas lainnya.
Proyek kedua kami membagi-bagikan jilbab
kepada ibu-ibu pembersih jalan raya. Sesaat setelah kami membantu bapak tadi
dalam mencuci piring, kami jalan-jalan di sekitar Gereja Blenduk Semarang.
Kemudian kami berpapasan dengan para pembersih jalan raya sedang istirahat dan
menikmati menu makan siang yang sederhana, di situ kami menemui ibu-ibu
pembersih jalan raya dan mengajaknya mengobrol sebentar lalu membagi-bagikan
jilbab kepada beliau-beliau ini. Di cuaca yang sangat panas tersebut, kami
berharap agar jilbab tersebut selain dapat memnutup aurat mereka juga sebagai
pelindung kepala mereka dari sengatan sinar matahari dan debu-debu jalanan yang
kotor. Proyek ketiga kami adalah membantu tukang kebun salah satu SMA Negeri di
Semarang, kami berkunjung ke salah satu SMA Negeri di Semarang dan kami mencari
tukang kebun yang sedang bekerja, tetapi sampai di sana kami tidak menemukan
tukang kebun sama sekali. Kemudian kami ingin membantu membersihkan taman
sekolah dari daun-daun yang berserakan. Begitulah aktivitas kami untuk membantu
orang lain dengan ikhlas, keikhlasan mengajarkan kami bahwa segala sesuatu yang
dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharakan imbalan akan membuahkan hasil yang
luar biasa kepada kami.
Terkadang untuk memulai hal baru memang
membutuhkan perjuangan, begitu pula untuk melakukan suatu gerakan gebarakan
baru diantara anak-anak muda zaman sekarang. Kami mencoba menyisihkan waktu
kami untuk sekedar tahu bagaimana keadaan mereka saat ini, apa yang sedang
mereka lakukan, apa yang sedang mereka butuhkan. Dibutuhkan hati yang
benar-benar mempunyai tekad untuk berubah untuk melakukan hal itu, karena jika
setengah-setengah tidak akan berdampak bagi kehidupan saling berempati.
BERBAGI ITU INDAH!!
Penulis : Yustinus Agrin Wicaksono
Pembimbing : Gregorius Daru Wijoyoko