Sisihkanlah Waktumu untuk Mengenal Kami..

09.52 Yustinus Agrin Wicaksono 1 Comments


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtbLM72KdTPSzEt_oxic9e7yB2GyENoo-hXhNzXZlevdmLXLAPdfEFEaJyiuVSF0bE_FlIKgqOElHnEvcxW-1wVOve6Dp_gDq8sCCu31LPp9a_an7J9w5OmCTMjomsoJUgFNIY9QEb7RU/s1600/Menyisakan+Ruang.jpg

Di zaman yang serba digital ini semua aktivitas manusia didukung dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya. Kini manusia dapat berbagi cerita dengan jarak ribuan kilometer dengan menggunakan handphone, untuk menelepon/telepon via video pun bisa dilakukan dengan mudah saat ini. Hal ini memberikan dampak negatif pada proses sosialisasi manusia terhadap masyarakat di sekitarnya, masyarakat kini terjerumus pada hubungan individualistis yang menyebabkan mereka tidak ingin berdinamika dengan masyarakat lain di sekitarnya. Masyarakat pun acuh dengan kesenjangan sosial yang ada saat ini, jika mereka ikut berempati dengan keadaan lingkungannya kini hanya didasari untuk popularitas saja. Kini banyak anak muda yang rela terjun ke lapangan membantu orang-orang pinggiran hanya dengan modus agar ia dipandang ikut berempati dengan dibagikannya dokumentasi di lapangan, dengan begitu banyak orang yang merasa bahwa ia melakukan dengan tulus padahal belum tentu ia melakukan dengan tulus. Banyak orang mengikuti trend saja saat ini, mereka tidak mau mengenal orang-orang pinggiran lebih dalam lagi, untuk mau benar-benar berbagi dalam kesederhanaan, membagi senyum keceriaan, rela menolong tanpa diberikan imbalan.
Di semester awal perkuliahan ini saya dan teman-teman diajak untuk mau berbagi dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita, dimana kita dengan rela mau membantu tanpa harus meminta imbalan. Di sinilah kita dilatih untuk peka terhadap lingkungan di sekitar kita, untuk mau terlibat langsung dan berdinamika dengan orang-orang yang bersangkutan tersebut. Kami menamai aktivitas kami dengan nama “Proyek Kebaikan” kenapa dinamai demikian? Karena kami dilatih untuk mau melakukan kebaikan tidak hanya untuk sekali dua kali tapi dilakukan dengan berkelanjutan dengan pertanggungjawaban iman kami. Kelompok saya melakukan tiga proyek kebaikan, kebaikan pertama kami menolong seorang bapak penjual makanan kambing dengan membantunya mencuci piring. Bapak itu berjualan di belakang Gereja Blenduk Semarang, saat kami melintas kawan tersebut, kami tidak sengaja melihat bapak tersebut sedang mencuci piring sendirian, beliau mencuci banyak piring sehingga kami berinisiatif untuk menolong dengan membantunya mencuci piring, gelas, dan perkakas lainnya.
Proyek kedua kami membagi-bagikan jilbab kepada ibu-ibu pembersih jalan raya. Sesaat setelah kami membantu bapak tadi dalam mencuci piring, kami jalan-jalan di sekitar Gereja Blenduk Semarang. Kemudian kami berpapasan dengan para pembersih jalan raya sedang istirahat dan menikmati menu makan siang yang sederhana, di situ kami menemui ibu-ibu pembersih jalan raya dan mengajaknya mengobrol sebentar lalu membagi-bagikan jilbab kepada beliau-beliau ini. Di cuaca yang sangat panas tersebut, kami berharap agar jilbab tersebut selain dapat memnutup aurat mereka juga sebagai pelindung kepala mereka dari sengatan sinar matahari dan debu-debu jalanan yang kotor. Proyek ketiga kami adalah membantu tukang kebun salah satu SMA Negeri di Semarang, kami berkunjung ke salah satu SMA Negeri di Semarang dan kami mencari tukang kebun yang sedang bekerja, tetapi sampai di sana kami tidak menemukan tukang kebun sama sekali. Kemudian kami ingin membantu membersihkan taman sekolah dari daun-daun yang berserakan. Begitulah aktivitas kami untuk membantu orang lain dengan ikhlas, keikhlasan mengajarkan kami bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharakan imbalan akan membuahkan hasil yang luar biasa kepada kami.





Terkadang untuk memulai hal baru memang membutuhkan perjuangan, begitu pula untuk melakukan suatu gerakan gebarakan baru diantara anak-anak muda zaman sekarang. Kami mencoba menyisihkan waktu kami untuk sekedar tahu bagaimana keadaan mereka saat ini, apa yang sedang mereka lakukan, apa yang sedang mereka butuhkan. Dibutuhkan hati yang benar-benar mempunyai tekad untuk berubah untuk melakukan hal itu, karena jika setengah-setengah tidak akan berdampak bagi kehidupan saling berempati.
BERBAGI ITU INDAH!!




Penulis : Yustinus Agrin Wicaksono
Pembimbing : Gregorius Daru Wijoyoko


1 komentar: